
JAKARTA (11/3) – Kepala BNN Kota Banda Aceh Hasnanda Putra, ST MM MT mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengamanan Perbatasan yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Pullman Hotel Podomoro City, Rabu 11 Maret 2020.
Kegiatan ini diikuti pejabat tingkat pusat dari Kementerian Lembaga terkait dan pejabat tingkat daerah dari 15 Provinsi dan 54 Kabupaten Kota yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Kepala BNN Kota Banda Aceh Hasnanda Putra, ST MM MT menyampaikan bahwa perbatasan negara bernilai strategis dan penting karena merupakan manifestasi kedaulatan wilayah negara.
“Negara harus hadir di perbatasan untuk menjaga kedaulatan, sebagaimana ditegaskan Bapak Menko Polhukam Mahfud MD dalam pembukaan Rakornas,” kata Hasnanda.
Lebih lanjut Hasnanda menyampaikan perbatasan laut juga menjadi ancaman terbesar penyeludupan narkoba, sehingga koordinasi yang dilakukan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) merupakan perwujudan sistem pengamanan perbatasan terpadu (integrated border security sistem).
Mengingat penting dan strategisnya perbatasan negara, Pemerintahan Jokowi-JK telah menjadikan pembangunan kawasan perbatasan negara sebagai salah satu agenda strategisnya sebagaimana tertuang dalam Nawacita Ketiga, yaitu “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat Daerah-daerah dan Desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Arahan Nawacita Ketiga tersebut tetap menjadi dasar pengembangan program pembangunan kawasan perbatasan negara hingga saat ini dibawah kepemimpinan Presiden-Wakil Presiden Jokowi-Ma’ruf.
Kegiatan rakornas ini menghadirkan sejumlah narasumber utama antara lain Mendagri selaku Kepala BNPP, Bappenas, Kemenhan, Kemenlu, Kepala BNN RI, Kepala BNPT, Kepala BNP2TKI/BP2MI, Panglima TNI, Kapolri, Kepala Badan Inteligen Negara dan Badan Keamanan Laut.
Rakornas ini selain dihadiri Kepala BNN Kota Banda Aceh mewakili institusi BNN di Aceh, juga diikuti Kepala BNN Kota Sabang dan Kepala BNN Kota Langsa.