
BANDA ACEH – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banda Aceh melalui seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) menggelar Workshop Penggiat Anti Narkoba P4GN di Lingkungan Masyarakat di Hotel Grand Arabia. Rabu, 30 Maret 2022.
Dalam kesempatan ini, BNN Kota Banda Aceh mengundang 30 orang peserta dari 10 Gampong yang ada di Kota Banda Aceh. Adapun yang menjadi peserta workshop ini perwakilan dari ketua pemuda, penggerak PKK dan tokoh pemuda di Gampong.
Workshop dibuka langsung oleh Kepala BNN Kota Banda Aceh Hasnanda Putra, ST, MM, MT. Dalam sambutannya Hasnanda menyampaikan kondisi saat ini narkoba sudah masuk ke pelosok desa sehingga ini menjadi perhatian dan kepedulian kita bersama.
“Kedepannya Bapak Ibu dapat menjadi penggiat dalam upaya P4GN di gampongnya guna mewujudkan gampong bersinar,” kata Hasnanda.
Hasnanda juga menambahkan untuk mencegah peredaran narkoba dan penyalahguna narkoba, sangat dibutuhkan peran dari orang tua sebagai pengawas dan pemerhati sikap anak sehari-hari.
“Orang tua ini menjadi contoh bagi anak, seringnya Bapak Ibu sibuk dan tidak memiliki waktu luang untuk anak, maka anak akan lebih mudah terpengaruh pada penyalahguna narkoba,” tambah Bang Has.
Disela pembukaan juga dilakukan penyematan pin penggiat anti narkoba secara simbolis oleh Kepala BNN Kota Banda Aceh didampingi Sub Koordinator P2M Susi Erlita, SKM dan disaksikan oleh Ketua DPW Aceh Rumah Sandiuno Indonesia Mainar Novita, S.Psi.
Workshop dipandu oleh moderator Susi Erlita, SKM dengan membangun diskusi dan tanya jawab dengan beberapa narasumber yang dihadirkan oleh BNN Kota Banda Aceh.
Paparan dimulai dari Mainar Novita, S.Psi selaku praktisi di Kota Banda Aceh yang memaparkan terkait Kreatifitas dan Berorganisasi untuk Pencegahan Terhadap Narkoba di Lingkungan Masyarakat.
Mainar menyampaikan mental dasar itu perlu kita tanamkan untuk anak kita sebagai dasar leadership dalam berorganisasi, dengan berorganisasi akan terbentuk karekter dan saling bertukar informasi untuk ide kreatif.
“Mental itu perlu ditanamkan agar anak mampu membentengi diri dari hal-hal yang tidak baik,” ucap Mainar.
Praktisi ini juga menyebutkan bahwasanya untuk menjadi orang yang sukses diperlukan usaha dan kerja keras, sehingga untuk menciptakan Banda Aceh yang bersinar ini bisa dilakukan dengan membangun sektor pariwisata melalui UMKM.
“UMKM juga mampu menjadi salah satu upaya pencegahan narkoba, dimana terciptanya ide-ide kreatif yang nantinya mampu menjadi daya saing di era digital saat ini,” sebut Mainar.
Pemateri kedua dari Ketua Komisi I DPRK Banda Aceh Dr. Musriadi Aswad, S.Pd, M.Pd yang membahas tentang Peran sebagai Penggiat P4GN di Lingkungan Masyarakat.
Menurutnya, permasalahan narkoba tidak bisa hanya ditangani oleh BNN dan Polri, tetapi juga harus melibatkan stakeholders dan peran serta masyarakat guna pemberantasan narkoba.
“Saat ini DPRK Banda Aceh akan melahirkan Qanun P4GN untuk mendukung BNN dan pihak terkait, begitu pula peran serta masyarakat gampong,” ucap Musriadi.
Dilain sisi, Musriadi juga menambahkan bahwasanya peraturan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah perlu ditegakkan oleh masyarakat gampong agar terwujudnya Banda Aceh Bersinar.
Setelah ishoma dilanjutkan dengan pemateri dari Public Speaking Dosi Elfian, S.Hi terkait Pengembangan Karakter Individu sebagai Penggiat Anti Narkoba dan Public Speaking di Lingkungan Masyarakat.
Direktur Rumah Sakit Jiwa Aceh dr. Arifdian menjadi pemateri terakhir dalam workshop ini. Paparannya terkait Pengaruh Dasar Adiksi Konseling dan Rehabilitasi Napza di Lingkungan Masyarakat.